Jumat, 19 November 2010

JAGO RENANG UMUR PANJANG



          Selain sebagai hobi, renang merupakan salah satu olahraga terbaik yang dapat dilakukan kapan saja untuk membangun otot, membakar lemak, mengurangi resiko cedera dan “menghindari” kematian. Berlatihlah mulai hari ini dan raih tubuh yang lebih kuat, lebih bugar dan lebih sehat dari sebelumnya.
     Beberapa tahun lalu, seorang teman dokter memberi saya sebuah saran aneh : “If you’re born to hang, you’ll never down” ( Jika anda terlahir untuk ‘digantung’, maka anda tidak akan tenggelam).
     Saya mungkin belum menuju tiang gantungan, tetapi semenjak usia 11 tahun saya sudah tahu bahwa air tidak akan membunuh saya. Dimasa itu nenek Evie mengajak saya dan saudara saya John untuk tur mengunjungi tempat bersejarah paling membosankan di eropa. Setiap kesempatan yang kami miliki, saya dan John akan kabur dari pengawasan nenek Evie, dan pergi berenang diberbagai sumber air yang kami temukan, seperti sungai Arno di Florence yang mirip suatu selokan besar.
     Pada satu kesempatan, kami berada dilaut Adriatik. Setelah kurang lebih dari satu jam didalam air, John memutuskan untuk tidur sejenak diatas pasir. Saya baru saja akan bergabung dengannya ketika saya bertemu dengan seorang anak yang sedang duduk sendiri disebuah ‘sepeda kapal kayuh’ dengan bangku kosong disebelahnya. Tak lama kemudian dengan logat bangsawannya bocah tersebut menawarkan saya duduk disebelahnya dan mengajak untuk segera meninggalkan pantai menuju laut lepas. Sontak saya langsung menyetujuinya, karena saya memang sangat menggemari petualangan bahari.
     Kami bersama-sama mengayuh pedal menuju laut terbuka. Tak lama kemudian kami sudah berada jauh dari tepin pantai, sampai saya hampir tidak bisa lagi melihat daratan. Saya pun mengatakan kepada teman aristokrat yang baru saya kenal tersebut bahwa saya ingin mendinginkan badan dengan berenang sejenak. Baiklah, katanya.
     Saya langsung menyelam dalam birunya laut, mendinginkan suhu tubuh dan menikmati kesegaran suhu tubuh dan menikmati kesegaran luar biasa dari lautan eropa. Tanpa saya sadari, ketika saya kembali kepermukaan air ternyata bocah inggris itu sudah menjauh, sembari mengayuh pedal sekuat tenaga diiringi suara tawa yang semakin lama semakin sayup terdengar. Saya mulai panik. Saya memang mencintai dunia kelautan, namun saya tidak pernah sejauh ini dari daratan. Setelah menghirup napas dalam-dalam selama beberapa kali, saya lalu berusaha untuk relaks. Kemudian, saya mulai berenang kembali ke tepian. Dengan segenap upaya, dibutuhkan waktu setengah jam bagi saya untuk mencapai bibir pantai. Dan akhirnya saya pun tiba. Selama beberapa jam kemudian saya dan Jhon memburu ‘bajingan’ tersebut, berniat untuk memukulinya. Sayang, kami tidak pernah melihatnya lagi. Tahun demi tahun berlalu akhirnya saya memaafkan bocah menyebalkan itu. Sebaliknya, saya malah ingin berterima kasih kepadanya. Terima kasih karena meninggalkan saya dilaut Adriatik, karena telah mengajarkan saya bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan didalam air. Saya belajar, selama tetap bisa menenangkan diri maka tubuh pun akan mengapung........................

Prestasi gemilang yang ditorehkan Michael Pelps dengan menyabet 8 medali emas pada Olimpiade Beijing 2008 lalu memang merupakan suatu keberhasilan yang membanggakan semenjak beberapa dekade terakhir.
Kini, sekumpulan pemuda Amerika berusia 6 sampai 60 tahun, bahkan lebih tua akan menuju kolam renang untuk meraih kebugaran tubuh sembari mengasah naluri kompetisi merka. Faktanya, lembaga pemerintahan yang menaungi olahraga renang dewasa di seluruh Amerika-United States Masters Swimming (USMS)- keanggotaannya berkembang pesat hampir 10%, dari 44.135 ditahun 2007 menjadi 48.299 ditahun 2008 sehingga menjadikannya salah satu perkumpulan atlet olahraga terbesar di seluruh AS.
Masih banyak kaum pria yang menganggap renang bukanlah pilihan olahraga terbaik bila dibandingkan lari atau bersepada. Hal ini disebabkan renang membutuhkan kolam (dengan standar khusus), lebih dari sekedar jalanan ‘terbuka’. Masalah lainnya, banyak orang menganggap renang sebagai aktifitas yang tidak terlihat mengeluarkan keringat. Jadi, menurut mereka tidak termasuk sebagai latihan yang sebenarnya. Inilah perspektif yang salah, karena sebenarnya renang merupakan olahraga yang sempurna.
Bagi anda yang masih baru dengan olahraga ini, telah banyak penelitian yang mengungkap bahwa renang merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun dan memelihara massa otot di tubuh. Renang juga membantu mengendalikan kolesterol dan pengikisan lemak. Dan lagi, olahraga ini nyaman bagi persendian dan rendah resiko cedera. Benefit terbaik, ilmu pengetahuan terkini menganjurkan berenang untuk menangkal penuaan dini dan melawan kematian ‘muda’.
Beberapa waktu lalu, sekelompok peneliti dari University of South Carolina mengungkapkan bahwa kemungkinan kecanduan olahraga air bisa memperpanjang usia. Pernyataan ini didukung oleh analisa Steven Blair, P.E.D., seorang ilmuwan keolahragaan dan mantan kepala Cooper Institute di Dallas, Texas, terhadap kesehatan dan pola aktifitas 40.000 pria dari tahun1971 sampai 2003. Selama rentang waktu tersebut, banyak dari pria-pria ini yang menjalani rutinitas ‘berjalan’ sebagai olahraga utama mereka. Sebagian menjadikan lari dan renang sebagai pilihan olahraga, sementara hampir 40% lainnya tidak melakukan olahraga apapun.
Setelah mencocokkan dengan kelompok usia, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit jantung dalam keluarga, para peneliti menemukan bahwa 32 tahun tersebut mereka yang berenang secara rutin, 53% memilki usia yang lebih panjang daripada mereka yang tidak banyak bergerak dalam kelompok usia sama. Data yang mengherankan, bahkan kelompok perenang 49% lebih sedikit meninggal dibanding kelompok pelari. “Untuk alasan apapun, perenang tetap memiliki angka kematian yang paling rendah,” kata Blair.
Setelah peristiwa ‘sepeda kapal kayuh’ dilautan Adriatik, bertahun-tahun kemudian saya sudah berenang melalui bongkahan es dilaut Bering, diantara karang-karang bersama ikan hiu, dan disungai Amazon bersama ganasnya ikan piranha dan candiru. Saya bahkan sudah berenang melintasi teluk sepanjang lebih 10 kilometer, dan tidak terhitung lagi. Tentunya saya sadari bahwa tidak ada manusia yang hidup selamanya. Tetapi selama saya masih menemukan tempat untuk berenang, maka tidak ada yang perlu saya khawatirkan, bahkan simpul tali hukuman gantung sekali pun...........(Men’s Healt Indonesia, edisi November 2009).

1 komentar: