Senin, 22 November 2010

Biography


 Catatan Biography______________

Kamis malam 30 april 23 tahun silam pukul 21.50 menjadi saksi kelahiran diriku........ Lahir disebuah Rumah Sakit Umum di Kota Pinrang.... Terlahir dengan nama lengkap Muhammad Saleh Qadri..... Masa-masa kecil dihabiskan disuatu desa. Desa Cempa kabupaten Pinrang.... Kira-kira ± 8 km menuju arah barat kota Pinrang..... Desa yang sangat indah,,,, dimana dikelilingi ribuaan hektare area persawahan dan juga area perkebunan..... Bahagia,,, tentram dan damai terasa jika mengingat kampung halamanku......
Dibalik kebahagiaan itu ada kisah yang sangat menyedihkan tentang diriku...... Riwayat kecilku dulu mengidap penyakit Asma dan Batuk yang sangat parah... Bahkan saking parahnya,,,, pernah dalam seminggu harus 3 kali ditangani oleh 3 dokter..... Sedih kalau harus mengingat itu..... Hingga akhirnya penyakit itu akhirnya benar-benar sudah sembuh,,,, hanya dengan melakukan pengobatan tradisional Tiong Hoa di kota Ujung Pandang (kini Makassar) tepatnya dijalan Ali Malaka....
Orang tua saya nggak percaya dengan kesembuhan saya saat itu..... Hanya dengan sekali berobat ke tempat itu dan diberi ramuan resep kuno yang jumlahnya 12 macam.....
Ramuan tersebut direbus didalam sebuah panci/kwali yang terbuat dari tanah.... Dengan komposisi ke 12 macam ramuan tersebut dimasukkan ke dalam wadah tadi dan ditambahkan air putih 3 gelas..... Hasil rebus ramuan tersebut diperkirakan tersisa 1 gelas barulah proses perebusan  ramuan tadi dihentikan,,,, kemudian didinginkan dan lalulah siap untuk diminum.... Air rebusan ramuan tadi diminum dipagi hari dan sore hari,,, hal ini rutin dilakukan hanya selama 3 hari..... Dan walhasil penyakit Asma dan Batuk saya sudah sembuh..... Sejak saat itu sampai sekarang penyakit itu tidak pernah lagi kembali.....
Bermacam-macam argumen tentang orang dengan penyakit yang saya derita..... Ada yang berkata ini penyakit kiriman (santet) dari orang.... Ada juga yang mengatakan dulu waktu saya masih didalam kandungan ibu,,, ibu saya sering meminum air es..... Ada juga yang mengatakan suhu tubuh saya tidak bisa melawan rasa dingin..... Dan nenek saya sendiri juga mengatakan,,,, ini pengaruh waktu umur 6 bulan waktu saya balita saya mengunyah satu gulungan obat Anti Nyamuk merk Baygon...... tapi itu memang benar..... Sampai sekarang saya belum tahu apa penyebab pasti dari penyakit yang saya derita itu.....
Besar dilingkungan keluarga yang taat beribadah dan tempat tinggal yang berhadapan dengan Mesjid Raya didesa,,,, sejak kecil dituntun untuk melaksanakan perintah Sholat lima waktu dan wajib untuk Sholat berjamaah di Mesjid....
Awal masuk SD kelas 1 sudah dituntun untuk belajar mengaji disebuah TPA.... Kira-kira hampir 2 bulan iQra sudah saya tamatkan dan lanjut ke Al Qur’an besar...... Saya lupa berapa lama saya menamatkan Al Qur’an besar waktu itu....
SD Negeri 33 Cempa itulah nama sekolah saya.... Disekolah itulah saya memulai belajar membaca,, menulis ,, berhitung dan masih banyak lagi yang saya pelajari...... Guru-guru yang ramah,,, baik dan Lucu.... Saya selalu teringat akan sosok seorang ibu guru saya waktu SD.... Namanya ibu Dahlia.... Orangya sangat lucu..... Setiap kali beliau masuk kelas selalu membuat kami tertawa akan tingkahnya..... Kadang dengan tingkahnya yang menirukan seorang model diatas Catwalk,,, kadang dengan tingkahnya yang menunggani sapu mirip nenek sihir yang kemudian berlari-lari didepan dihadapan kami.....
Kadang juga dia mengeluarkan gigi palsunya dan bercakap dengan giginya,,,, mirip Kak Ria dan boneka kecil imutnya Zusan.... Jorok tapi lucu......
Dalam proses mengajar pun beliau menyelipkan cerita/dongeng kepada kami,,, sehingga kami makin senang jika beliau mengajar kami...... Terima Kasih Bu...... Semoga TUHAN membalas kebaikan yang telah engkau berikan kepada kami......

Aku dan Dunia Air
Sejak kecil saya sudah sangat menyukai dunia air....
Tak jauh dari rumah saya ada sebuah sungai kecil yang airnya tidak terlalu deras tapi dalam..... Air dari Sungai inilah yang mengaliri ribuan hektare sawah yang ada didesaku.... Sepulang sekolah dan sehabis dari tempat pengajian,,, saya dan teman-teman sebaya saya pasti pergi mandi dan belajar otodidak renang.... Hingga akhirnya sungai yang lebarnya 12 meter itu bisa saya taklukkan...... Ada perasaan was-was ketika berenang disungai.... Bukan memikirkan adanya buaya,,,, tapi memikirkan jangan sampai ibu ku datang dan melihat saya berenang.....Bisa mampus kalau ketahuan.....
Sampai akhirnya,,,, perasaan was-was itu nyata..... Saya ditemukan ibu ku lagi berenang disungai bersama teman-teman sebaya.... Alangkah marahnya ibu saya waktu itu,,, sampai-sampai dia mau memukuli saya dengan sebuah kayu..... Pasti sakit jika seandainya kayu itu mendarat ditubuhku....
Dari pada kena pukul saya langsung lari ke rumah kakek tak jauh dari situ....
Lari dalam keadaan telanjang (maklum masih anak-anak),,, tanpa busana berlari secepat mungkin biar saya tidak kena pukul.... Sesampai dirumah kakek saya minta perlindungan beliau,,,,Coz saya cucu pertama dan laki-laki lagi akhirnya saya dilindungi..... Aman deh..........
Ibu memang selalu melarang saya bermain didekat sungai,,, apalagi sampai berenang..... Hal itu paling dilarang.... Hal yang paling dilarang adalah hal yang paling saya suka.....
Kalau ada masalah tinggal lari kerumah Kakek..... Heheheee

Agustus 1995
Bisa dibilang inilah awal kali saya merasakan namanya perpisahan.....
Berpisah dengan teman-teman,,, keluarga disana,,, tempat bermain,,, sekolah tercinta,,,, guru-guru tersayang dan Seseorang yang sudah saya anggap sebagai kakak sendiri..... Dia Seorang Cewek..... Kak Ollenk,,, itu sapaannya.... Dia anak salah seorang pegawai pertanian yang tinggal dekat dari rumah kami..... Kak Ollenk adalah seorang Muallaf..... Keluarganya semua menjadi Muallaf sejak orang tuanya pindah tugas didesaku..... Saya dan beliau selalu bersama..... Hampir semua kegiatan kami selalu bersama..... Ke tempat pengajian,,, Makan,,, Jualan es keliling pada saat bulan puasa,,, bermain karambol,,,, kartu,,, masak-masak ala anak kecil,,, bahkan tidur dan mandi pun sering bersama......
Kak Ollenk lebih tua 4 tahun dari saya..... Karena dirumahnya tak ada teman bermain,,, maka dari itu saya selalu diajak main dengan dia.... Beliau adalah anak bungsu,,,, tapi dia tidak manja.... Bahkan menurut saya beliau adalah anak tertua yang selalu memberi contoh kepada adik-adiknya....
Saat Perpisahan itu tiba......
Saya sendiri tidak tahu menahu ada apa sebenarnya pagi itu.... Saya bertanya-tanya dalam hati,,, kenapa semua siswa harus berkumpul didalam satu kelas????? Bukan hanya para siswa,,, tapi para guru dan kepala sekolah ada disitu..... Setahu saya hal sperti ini hanya terjadi jika ada acara pemberian rapor kepada siswa.... Dan aku pun terus bertanya-tanya dalam hati,,, ada apa sebenarnya.....
Tapi seolah semua isi kelas sudah tahu apa yang akan terjadi..... Makin heran saja..... Nanti pada saat Kepala sekolah tampil dan berbicara didepan dan menyampaikannya,,, barulah saya tahu..... Saya tidak pernah diberi tahu dan diceritakan kalau akan ada perpisahan seperti ini..... Suasana kelas pun berubah menjadi seperti suasana orang meninggal...... Semua meneteskan air mata ketika Kepala sekolah menyampaikan bahwa ibu saya dan kelurga akan berpindah tugas ke kendari (Unaaha),,, kampung halaman bapak ku....
Ibu salah seorang pengajar di SD itu....Dia wali kelas 4,, kelas Kak Ollenk..... Saya Pun disuruh tampil kedepan dan ibu saya.... Satu persatu siswa berjabatan tangan dengan saya dan ibu ku.... Dengan mata yang masih meneteskan kucuran air mata..... Para Siswa dan Guru-guru serta Kepala sekolah juga melakukan hal yang sama.... Sembari berpelukan denganku dan memberikan kado ucapan terima kasih kepada ibu ku....
Orang terakhir yang berjabat tangan dengan ku adalah Kak Ollenk.... Dia menghadiahkan saya sebuah gelas cantik,,,, dimana gelas tersebut masih tersimpan rapi dilemari dirumahku di kendari (Unaaha)..... Dimana setiap saya pulang,,, saya selalu memandangi gelas itu dan mengingat memori saat itu.....
Kak Ollenk memeluk erat tubuhku seakan tak menginginkan saya pergi..... Tak kuasa saya menahan haru saat beliau memeluk saya,,,, akhirnya air mata ini Jatuh tertumpah dipelukannya.... Saya tidak bisa melupakan hal yang menurut saya sangat bersejarah saat itu...... Saya pindah ke kendari (unaaha) tepat saya sudah masuk sebulan ke tingkat 4..... Saya tidak pernah mendengar kabar lagi dari beliau tentang keaadaan dan keberadaannya dimana..... Terakhir saya dengar beliau dan keluarganya pindah ke kota Pinrang.......  Hari-Hari Baru di tempat yang baru......

Sekolah Baru dan Teman Baru.......
Hampir sebulan lamanya saya sudah berdomisili ditempat baruku,,,, tapi saya belum masuk sekolah.....
SD Negeri Wawonggole adalah sekolah baru saya.... Saya masuk kelas 4.... Saya disuruh memperkenalkan diri didepan kelas kepada teman-teman baru saya..... Sesudah memperkenalkan saya disuruh duduk dibangku kosong paling belakang..... Saya mencari-cari bangku kosong tapi tidak ada,,, yang kosong hanya ada disamping cewek itu dan dia pun menawari saya duduk sebangku dengannya..... Asssyyiiik sekali  J J J J
Aku pun mengulurkan tangan dan berjabat tangan dengannya sembari berkenalan dengannya....Hari-hari pun berlalu dengan sekolah baru teman-teman baru.....
Semua terasa indah,,, sedikit demi sedikit saya mulai merasa senang dengan lingkungan baru saya..... Sampai akhirnya tamat di SD tersebut dan melanjutkan sekolah disebuah MTsn (Madrasah Tsanawiyah Negeri Unaaha)........
Setamat di MTsN Unaaha,,, saya pun melanjutkan sekolah di SUPM Negeri Bone..... Disana saya dan para siswa tinggal didalam asrama..... Dimana semua jadwal sudah diatur..........

Aku Dan UNHAS..........
Lewat SNMPTN 2004 dan Ujian saya pada saat itu dilaksanakan di Kampus UNHALU.... Dan akhirnya saya lulus masuk di UNHAS..... Lulus diprogram study Budidaya Perairan Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.....
Sampai saat ini masih berstatus mahasiswa dikampus UNHAS.........


Minggu, 21 November 2010

Free Style


RENANG GAYA BEBAS
Jadi Perenang Hebat Dalam Waktu Singkat
Ø  Maksimalkan kecepatan anda meluncur ketika anda melompat atau menolak dinding kolam, dengan sebisa mungkin menjaga posisi badan tetap lurus. Letakkan satu tangan diatas tangan lainnya dan tempelkan kedua bisep di kedua telinga anda.
Ø  Mengangkat kepala akan membuat pinggul anda tenggelam, sehingga menyulitkan ketika meluncur. Jaga posisi kepala selalu menunduk dan mata tetap memandang dasar kolam.
Ø    Jangan menahan tubuh anda meluncur, sebaliknya konsentrasikan diri untuk tetap bergerak halus sebisa mungkin-selembut dan selincah gerakan ikan. Berlatihlah dengan tenang, karena gerakan yang “memukul-mukul” tanpa guna hanya menghabiskan energi.
Ø  Ulurkan tangan anda yang teratas lurus kedepan dan biarkan melengkung turun 15 hingga 20 centimeter sebelum anda mulai gerakan ‘menarik’ untuk memaksimalkan daya luncur, bayangkan lengan anda sedang memeluk sebuah tong sembari berusaha mendorongnya ke arah belakang.
Ø  Bayangkan sebuah garis vertikal membelah dua bagian tubuh anda, dari ujung kepala hingga kaki. Jangan sampai posisi tangan melampaui garis selama gerakan ‘menarik’. Jika anda membiarkannya maka daya gerak anda malah akan tertahan dan menjadi tidak sempurna.
Ø  Ketika kaki mengayun, tekuk sedikit lutut anda mengikuti jari-jari kaki, dan jaga posisi kaki tetap mengikuti “aliran” tubuh. Fleksibilitas pergelangan kaki akan menentukan kecepatan laju, berlatihlah dengan menggunakan sirip karet.

Program Latihan Renang


Program Latihan Menjadi Perenang ‘BUGAR’
Pemanasan
Berenang 50 meter, 50 meter ayunan kaki (posisi tangan memegang papan renang-kickboard), 50 meter latihan tangan-gerakan menarik-(jepit pull buoy  pada pahauntuk menjaga kaki tetap mengapung). Lakukan santai dan perlahan, targetnya adalah membuat aliran darah anda mengalir, bukannya meningkatkan detak jantung. Istrihatlah sesuai yang anda butuhkan.
Latihan Berjenjang
Berenang 25 meter, istrahat 15 detik
Berenang 50 meter, istrahat 15 detik
Berenang 75 meter, istrahat 15 detik
Berenang 100 meter, istrahat 30 detik
Berenang 75 meter, istrahat 30 detik
Berenang 50 meter, istrahat 30 detik
Berenang 25 meter, istrahat 15 detik



Kick Set (Dengan atau tanpa sirip karet)
Ayunkan kaki sejauh 25 meter, mulai gerakan dengan lambat dan perlahan tingkatkan kecepatan hingga anda memacu (sprint) menuju dinding kolam. Berhenti dan istrihat selama 30 detik, lalu ulangi kembali. Ulangi sebanyak 6 kali.
Renang Pemulihan
Berenanglah sepanjang 150 meter dengan gerakan perlahan dan tenang yang anda bisa. Ketika selesai istrahatlah selama 1 menit.
Uji Kemampuan
Dalam jarak 50 meter, lakukan sprint dan ukur waktu yang anda butuhkan. Jadikan hasil tersebut sebagai tolak ukur yang harus anda lampaui untuk mengembangkan kemampuan anda. Istrahat selama satu hingga dua menit.
Pendinginan
Berenang sejauh 100 meter dengan santai.
Jarak Total : 1.000 Meter
Selesaikan latihan ini sebanyak 3 kali dalam seminggu, dan bertahap tingktkan jarak dengan menambahkannya pada sesi “ Latihan Berjenjang”. Ketika anda sudah mampu berenang sejauh 2000 meter dalam sekali latihan-tiga kali seminggu, mungkin ini saatnya anda bergabung dengan klub/perkumpulan renang didaerah atau di kota anda......

KRAMSI 2010



                    Sebuah Pencapaian.........
BUMI

Bumi tempat kuberpijak
Tadi pagi tersedu-sedu
Banyak hal dia mengadu

Iya, semua !
Aku, kamu, kita...

Bumi tempat kubertolak
Seperti tua tanpa wibawa
Kepalanya di toyor kesana kemari...


--------------------------
Akulah lelaki : Yang tak banyak berulah
Dan malam itu duh alangkah megah...
Aku menatap tengadah :
Langit menyusun huruf-huruf..
Ada yang kumengerti tapi apa tak pernah kutahu :
Langit pun menyusun aksaraku
Dan pada tik detik itu
Ada juga yang mengeja namaku......

Jumat, 19 November 2010

UNHAS




UNHAS JANGAN DI JUAL KODONG................................

Kapitalisasi pendidikan di Indonesia cenderung semakin menguat. Suara parau aktivis mahasiswa dan dosen yang tidak setuju kapitalisasi pendidikan tersebut nyaris semakin tak terdengar. Unhas yang konon dibangun atas nama dan untuk kemaslahatan rakyat 49 tahun yang lalu, kini mulai gencar mendengungkan kapitalisasi pendidikan. Apakah ini nikmat atau bencana, penghianatan atau pembaharuan, tuntutan reformasi ataukah hanya tuntutan nafsu dan obsesi memperkaya diri sendiri?
Pihak yang sangat bernafsu menjual Unhas dalam bingkai kapitalisasi pendidikan sangat patut dikontrol dan diberi masukan berupa kesadaran pentingnya berpihak kepada rakyat miskin, sehingga nafsunya bisa lebih terkendali. Tidakkah lebih bijak kita mempelajari terlebih dahulu manfaat dan mudarat kapitalisasi pendidikan?
Universitas dan institut di tanah jawa yang mulai melakukan kapitalisasi pendidikan atas nama otonomi kampus, cenderung makin menjauh dari rakyat miskin. Betapa tidak, mahasiswa yang mampu menjangkau universitas tersebut cenderung hanya mahasiswa yang berkantong tebal. SPP-nya tinggi dan sejumlah sumbangan lain harus dibebankan kepada orang tua. Bagi orang tua yang berkantong tebal, berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah. Namun, bila orang tuanya berkantong pas-pasan maka hanya ada dua pilihan. Mengundurkan diri atau berupaya memindahkan anaknya ke universitas-universitas lain yang belum melakukan kapitalisasi pendidikan. Satu alasan yang cukup menyakitkan bagi orang tua yang berkantong pas-pasan, "kampus sudah otonom dan negara tidak mensubsidi universitas".
Universitas atau institut tersebut juga mulai menuai kritik yang cenderung berujung pada penolakan kapitalisasi pendidikan. Pertama, kapitalisasi cenderung sangat eksploitatif dan menjadi ancaman tercerabutnya nilai kebersamaan, semangat tolong-menolong terhadap sesama dan mahasiswa dijadikan sebagai sapi perah.
Kedua menciptakan kesejahteraan semu dan meningkatnya kesenjangan sosial ekonomi. Dapat dimaknakan secara sederhana dosen dan karyawan gajinya meningkat serta akan memperoleh berbagai tunjangan dan fasilitas, namun mereka gelisah dan tidak nyaman karena gaji yang mereka peroleh tersebut adalah hasil "pemerasan". Mereka pun bekerja memburu' setoran bagai pekerja kasar, padahal mereka adalah ilmuwan dan orang terdidik.
Ketiga, kapitalisasi pendidikan sangat mengutamakan profit. Itulah sebabnya fasilitas kampus yang dibangun dengan uang rakyat harus dipersewakan dengan mahal kepada siapa saja yang akan menggunakan termasuk mahasiswa dan dosen. Bahkan, ilmu pengetahuan pun dianggap sebagai komoditi yang harga dan nilai nominalnya dapat ditentukan dengan harga pasar bebas. Hak cipta, paten, merk, dan hak intelektual lainnya merupakan dasar legitimasi untuk menjual ilmu pengetahuan sebagai komoditi. Pokoknya ilmu pengetahuan dijual berdasarkan prinsip dan doktrin kapitalis.
Alasan-alasan penolakan tersebut tidak hanya bersifat teoritis, tapi sudah mulai terasa di sejumlah universitas atau institut yang telah melakukan kapitalisasi pendidikan. Ada beberapa kasus yang dapat dijadikan sebagai contoh. Contoh yang aktual bagi civitas akademik Unhas yang sudah terasa bila akan meminjam gedung PKP.
Contoh lain, ketika akan memasuki gerbang Unhas, maka jalur yang dilalui hendak hanya satu. Ada jalur tradisional SPMB (bersubsidi), jalur non subsidi, jalur prestasi, dan jalur ekstensi (kelas sore). Program pasca sarjana pun sudah ada dua jalur: jalur reguler dan eksekutif. Menyebut eksekutif hawa kapitalisasinya pasti terasa dan kita pun pasti dapat menebak tidak ada rakyat kecil yang kuliah di program eksekutif tersebut.

Unhas Kampus Rakyat
Tokoh-tokoh yang mendirikan universitas Hasanuddin dikenal sebagai tokoh yang sangat dekat dan berpihak kepada rakyat kecil. Siapa yang tidak mengenal Bung Hatta dan Andi Pangeran Pettarani. Keduanya sangat dekat dengan rakyat. Andaikata mereka masih hidup dan diajukan pertanyaan kepada mereka, apakah setuju bila Unhas dijual atas nama otonomi kampus? Mungkin mereka akan menggeleng dan meneteskan air mata kepedihan isyarat mereka tidak menyetujui karena kapitalisasi pendidikan akan menjauhkan Unhas dari rakyat kecil.
Komitmen berpihak kepada rakyat kecil para tokoh yang mendirikan Unhas selayaknya menjadi sumber berbagai kebijakan yang akan diputuskan oleh para elit kampus yang saat ini kebetulan diberi amanah memimpin Unhas. Artinya, bila elit kampus ingin ikut-ikutan melakukan kapitalisasi dan menjual Unhas, karena Unhas saat ini bagai komoditi yang layak dijual, maka selayaknya lebih bijak dan menimbang-nimbang manfaat dan mudaratnya dari sisi kepentingan rakyat kecil.
Citra dan label Unhas sebagai kampus rakyat masihkah akan dipertahankan, ataukah akan dibiarkan sebagai masa lalu. Karena Unhas kini dan akan datang adalah kampus mewah, modern, bisa bersaing, dan sejajar dengan universitas ternama di sejumlah negara kapitalis. Sebutlah Oxford University, Michigan University, Berkeley University, dan berbagai universitas ternama di Eropa, Amerika, Australia, dan Kanada.
Mimpi dan harapan menjadikan Unhas sebagai universitas mewah, modern, terkenal, bisa bersaing dan sejajar dengan sejumlah universitas-universitas kapitalis di Eropa, Amerika, Australia, dan Kanada tidaklah salah dan berlebihan. Hanya saja tidakkah lebih bijak bila memahami keadaan sosial ekonomi, budaya, agama, dan filosofi bangsa kita.
Apakah tingkat sosial ekonomi masyarakat sudah sangat kondusif dan memungkinkan universitas melakukan kapitalisasi? Sosial ekonomi masyarakat di tanah Jawa mungkin sudah kondusif dan sejumlah universitasnya dapat melakukan kapitalisasi pendidikan. Namun, apakah sosial ekonomi masyarakat Indonesia Timur atau lebih khusus di Sulawesi Selatan sudah memungkinkan Unhas dikapitalisasi atau berjual berdasarkan tariff pasar bebas?
Ada kekhawatiran sejumlah pihak bila Unhas terburu-buru dikapitalisasi maka tidak menutup kemungkinan putra putri daerah Sulawesi Selatan hanya mampu menjangkau bibir kampus Unhas.
Kita pun juga sebenarnya bangga dan tidak menutup pintu bila saudara-saudara kita dari tanah Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Irian, bahkan dari negara tetangga dan negara asing lainnya berkeinginan menimba ilmu di Universitas Hasanuddin. Hanya saja bila mereka lebih diistimewakan, apakah ini bukan bom waktu terjadinya kesenjangan dan kecemburuan sosial. Dalam realitasnya kecemburuan sosial dapat menjadi bibit kekerasan. Jadi kalau Unhas mau dijual “kodong”, pikir-pikir juga implikasi sosialnya, jangan hanya pikir untung atau ekonominya.
Wallau alam bissawab .•
Makassar, 13 Septemer 2005
Dosen Universitas Hasanuddin

JAGO RENANG UMUR PANJANG



          Selain sebagai hobi, renang merupakan salah satu olahraga terbaik yang dapat dilakukan kapan saja untuk membangun otot, membakar lemak, mengurangi resiko cedera dan “menghindari” kematian. Berlatihlah mulai hari ini dan raih tubuh yang lebih kuat, lebih bugar dan lebih sehat dari sebelumnya.
     Beberapa tahun lalu, seorang teman dokter memberi saya sebuah saran aneh : “If you’re born to hang, you’ll never down” ( Jika anda terlahir untuk ‘digantung’, maka anda tidak akan tenggelam).
     Saya mungkin belum menuju tiang gantungan, tetapi semenjak usia 11 tahun saya sudah tahu bahwa air tidak akan membunuh saya. Dimasa itu nenek Evie mengajak saya dan saudara saya John untuk tur mengunjungi tempat bersejarah paling membosankan di eropa. Setiap kesempatan yang kami miliki, saya dan John akan kabur dari pengawasan nenek Evie, dan pergi berenang diberbagai sumber air yang kami temukan, seperti sungai Arno di Florence yang mirip suatu selokan besar.
     Pada satu kesempatan, kami berada dilaut Adriatik. Setelah kurang lebih dari satu jam didalam air, John memutuskan untuk tidur sejenak diatas pasir. Saya baru saja akan bergabung dengannya ketika saya bertemu dengan seorang anak yang sedang duduk sendiri disebuah ‘sepeda kapal kayuh’ dengan bangku kosong disebelahnya. Tak lama kemudian dengan logat bangsawannya bocah tersebut menawarkan saya duduk disebelahnya dan mengajak untuk segera meninggalkan pantai menuju laut lepas. Sontak saya langsung menyetujuinya, karena saya memang sangat menggemari petualangan bahari.
     Kami bersama-sama mengayuh pedal menuju laut terbuka. Tak lama kemudian kami sudah berada jauh dari tepin pantai, sampai saya hampir tidak bisa lagi melihat daratan. Saya pun mengatakan kepada teman aristokrat yang baru saya kenal tersebut bahwa saya ingin mendinginkan badan dengan berenang sejenak. Baiklah, katanya.
     Saya langsung menyelam dalam birunya laut, mendinginkan suhu tubuh dan menikmati kesegaran suhu tubuh dan menikmati kesegaran luar biasa dari lautan eropa. Tanpa saya sadari, ketika saya kembali kepermukaan air ternyata bocah inggris itu sudah menjauh, sembari mengayuh pedal sekuat tenaga diiringi suara tawa yang semakin lama semakin sayup terdengar. Saya mulai panik. Saya memang mencintai dunia kelautan, namun saya tidak pernah sejauh ini dari daratan. Setelah menghirup napas dalam-dalam selama beberapa kali, saya lalu berusaha untuk relaks. Kemudian, saya mulai berenang kembali ke tepian. Dengan segenap upaya, dibutuhkan waktu setengah jam bagi saya untuk mencapai bibir pantai. Dan akhirnya saya pun tiba. Selama beberapa jam kemudian saya dan Jhon memburu ‘bajingan’ tersebut, berniat untuk memukulinya. Sayang, kami tidak pernah melihatnya lagi. Tahun demi tahun berlalu akhirnya saya memaafkan bocah menyebalkan itu. Sebaliknya, saya malah ingin berterima kasih kepadanya. Terima kasih karena meninggalkan saya dilaut Adriatik, karena telah mengajarkan saya bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan didalam air. Saya belajar, selama tetap bisa menenangkan diri maka tubuh pun akan mengapung........................

Prestasi gemilang yang ditorehkan Michael Pelps dengan menyabet 8 medali emas pada Olimpiade Beijing 2008 lalu memang merupakan suatu keberhasilan yang membanggakan semenjak beberapa dekade terakhir.
Kini, sekumpulan pemuda Amerika berusia 6 sampai 60 tahun, bahkan lebih tua akan menuju kolam renang untuk meraih kebugaran tubuh sembari mengasah naluri kompetisi merka. Faktanya, lembaga pemerintahan yang menaungi olahraga renang dewasa di seluruh Amerika-United States Masters Swimming (USMS)- keanggotaannya berkembang pesat hampir 10%, dari 44.135 ditahun 2007 menjadi 48.299 ditahun 2008 sehingga menjadikannya salah satu perkumpulan atlet olahraga terbesar di seluruh AS.
Masih banyak kaum pria yang menganggap renang bukanlah pilihan olahraga terbaik bila dibandingkan lari atau bersepada. Hal ini disebabkan renang membutuhkan kolam (dengan standar khusus), lebih dari sekedar jalanan ‘terbuka’. Masalah lainnya, banyak orang menganggap renang sebagai aktifitas yang tidak terlihat mengeluarkan keringat. Jadi, menurut mereka tidak termasuk sebagai latihan yang sebenarnya. Inilah perspektif yang salah, karena sebenarnya renang merupakan olahraga yang sempurna.
Bagi anda yang masih baru dengan olahraga ini, telah banyak penelitian yang mengungkap bahwa renang merupakan salah satu cara terbaik untuk membangun dan memelihara massa otot di tubuh. Renang juga membantu mengendalikan kolesterol dan pengikisan lemak. Dan lagi, olahraga ini nyaman bagi persendian dan rendah resiko cedera. Benefit terbaik, ilmu pengetahuan terkini menganjurkan berenang untuk menangkal penuaan dini dan melawan kematian ‘muda’.
Beberapa waktu lalu, sekelompok peneliti dari University of South Carolina mengungkapkan bahwa kemungkinan kecanduan olahraga air bisa memperpanjang usia. Pernyataan ini didukung oleh analisa Steven Blair, P.E.D., seorang ilmuwan keolahragaan dan mantan kepala Cooper Institute di Dallas, Texas, terhadap kesehatan dan pola aktifitas 40.000 pria dari tahun1971 sampai 2003. Selama rentang waktu tersebut, banyak dari pria-pria ini yang menjalani rutinitas ‘berjalan’ sebagai olahraga utama mereka. Sebagian menjadikan lari dan renang sebagai pilihan olahraga, sementara hampir 40% lainnya tidak melakukan olahraga apapun.
Setelah mencocokkan dengan kelompok usia, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit jantung dalam keluarga, para peneliti menemukan bahwa 32 tahun tersebut mereka yang berenang secara rutin, 53% memilki usia yang lebih panjang daripada mereka yang tidak banyak bergerak dalam kelompok usia sama. Data yang mengherankan, bahkan kelompok perenang 49% lebih sedikit meninggal dibanding kelompok pelari. “Untuk alasan apapun, perenang tetap memiliki angka kematian yang paling rendah,” kata Blair.
Setelah peristiwa ‘sepeda kapal kayuh’ dilautan Adriatik, bertahun-tahun kemudian saya sudah berenang melalui bongkahan es dilaut Bering, diantara karang-karang bersama ikan hiu, dan disungai Amazon bersama ganasnya ikan piranha dan candiru. Saya bahkan sudah berenang melintasi teluk sepanjang lebih 10 kilometer, dan tidak terhitung lagi. Tentunya saya sadari bahwa tidak ada manusia yang hidup selamanya. Tetapi selama saya masih menemukan tempat untuk berenang, maka tidak ada yang perlu saya khawatirkan, bahkan simpul tali hukuman gantung sekali pun...........(Men’s Healt Indonesia, edisi November 2009).